Rumah dan kampung halaman memang sangatlah nyaman, tapi aku tahu aku tak akan pernah dapat berkembang bila terus berdiam diri. Dua puluh tahun sudah kita hidup menumpang. Sampai kapan kita akan terus berdiri di bawah payung yang dinamakan Keluarga? Dan berlindung dihangatnya pelukan Ibu?

Sekarang saatnya berdiri, mulai berlari menggapai mimpi dan cita yang akan menjadi nyata, serta sudah saatnya untukmu melihat luasnya dunia. Masih banyak tempat yang belum kau kunjungi, masih banyak rasa yang belum kau nikmati, masih banyak hal yang harus kau pelajari, dan ada miliaran warna yang menanti.

Terus belajar dalam memperbaiki diri, hidup hanya sekali apa salahnya mencoba selama itu baik. Tutup telingamu dari ocehan-ocehan anjing liar, kuatkan hatimu dari cemoohan, hanya ada satu jawaban untuk semua pertanyaan (Kegelisahan), "Aku bisa!"

Kegagalan memang terasa pahit, tapi harus diingat, hidup ini kompleks tak cukup diisi hanya dengan satu rasa saja. Masalah akan selalu ada dan keberuntungan hanya datang kepada mereka yang berjuang. Jadi, hadapilah segalanya dan terus bangkit. Kesedihan, rasa senang, sehat, dan sakit semua itu akan berlalu, tak ada yang abadi di dunia ini, begitu pula dengan nyawa kita sendiri. Jadikan masa lalu sebagai sebuah pembelajaran, masa depan sebagai tujuan, dan nikmati masa kini dikarenakan kita tidak tahu kapan kita mati.

Untukmu yang baru beranjak dewasa, angka bukanlah patokan, tapi bagaimana cara kita mengambil tanggung jawab ketika tertimpa masalah. Hidup penuh rintangan dan harus kuat tempaan. Bagaikan besi panas yang terus terhantam kerasnya palu, tapi bukankah begitu hidup? Bila dapat terus bertahan, bukan tidak  mungkin keris, kujang, dan hal-hal indah akan dapat tercipta. Sekarang Kepakan sayapmu, terbang setinggi mungkin dan kau akan menyadarinya, betapa kecilnya tempatmu berdiri selama ini.